SIMULASI KASUS
Tn. RM (Lk) yang berusia 77 tahun lama dirawat pada
tanggal 24-38 desember 2005. Memiliki riwaya dengan keluhan mual, muntah, lemas,
panas, tidak buang air besar (konstipasi). Penyakit yang pernah diderita yaitu
riwayat DM. Kelas perawatan = kelasa 1.
Data pengukuran vitalnya seperti dibawah ini :
Parameter
|
Hasil
|
Nilai Normal
|
Tekanan Darah (TD)
|
180/90
|
130/80 (mmHg)
|
Suhu
|
37,80C
|
36-390C
|
Nadi
|
108 x
|
70-80 x
|
Fungsi hati :
SGOT
SGPT
|
14,1
11,1
|
0-32 U/L
0-31 U/L
|
Fungsi Ginjal:
Ureum
Kreatinin
|
98 mg/dL
3,8 mg/dL
|
10-50 mg/dL
0,5-0,9 mg/dL
|
|
|
|
·
Masalah Klinis
DM komplikasi hipertensi. Mual dan Muntah
· Penatalaksanaan
Laxis (Furosemid) 40 mg 1 x 1 hari
Glucotrol (glipizid) 5 mg 1x1 hari
Tahapan Pharmacist Work Up of Drug Therapy
1.
Mengumpulkan
data dan identifikasi masalah terkait pasien
o IDENTITAS PASIEN
:
Nama Pasien :
Tn. RM
Usia : 77 tahun
o Keluhan
Mual, muntah, lemas, panas dan tidak buang air besar (konstipasi)
o Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat yang pernah diderita pasien adalah DM.
2.
Mendefinisikan DRP dan Menetapkan pengobatan alternatif dari DRP
Parameter
|
Keterangan
|
Rekomendasi
|
Ada
indikasi tetapi tidak di terapi
|
-
|
-
|
Pemberian
obat tanpa indikasi
|
-
|
-
|
Pemilihan
obat yang tidak tepat
|
1.
Furosemid (antihipertensi—diuretik loop) : efek sampingnya antara lain mual,
muntah gangguan saluran cerna dan efek lainnya terhadap organ hati dan ginjal.
2.
Glipizid (antidiabetik—sulfonylurea) : Individu dengan resiko
tinggi termasuk lansia, mereka dengan gangguan fungsi ginjal atau penyakit
liver stadium lanjut.
|
1.
Captopril 12,5 mg 2 x 1 hari (antihipertensi—ACE
Inhibitor).
2.
Sitagliptin 50 mg 2 x 1 hari(antidiabetes—DPP4
inhibitor.
|
Dosis
terlalu tinggi
|
-
|
-
|
Dosis
terlalu rendah
|
-
|
-
|
Reaksi
obat yang tidak dikehendaki
|
-
|
-
|
Interkasi
Obat
|
-
|
-
|
Kepatuhan
|
-
|
-
|
3. Memilih solusi terapi yang terbaik dan memutuskan
regimen pengobatan
terbaik
dan menerapkannya.
Captopril 12,5 mg 2 x 1 hari (± 1 jam sebelum makan) dan sitagliptin
5 mg 2 x 1 hari (bersama atau setelah makan)
4. Rencana Terapi Obat
Guideline menganjurkan pemakaian golongan obat ACE
inhibitor atau ARBs. Penggunaan The American Diabetes
Association menganjurkan target tekanan darah <130/85 mmHg pada pasien
dengan DM. the National Kidney Foundation menganjurkan target <130/80. Pada
pasien dengan proteinuria >1 g/hari dan gangguan fungsi ginjal, target
<125/75 mmHg dianjurkan. ACE inhibitor umumnya dianjurkan untuk
terapi awal.
5. Melaksanakan tindakan terapi dan rencana terapi yang
telah dibuat
Pasien Tn. RM dianjurkan untuk memantau kadar gula darah
yaitu nilai HBA1c dan nilai tekanan darah.
6. Membuat
Kesimpulan dan Mengkomunikasikannya dengan Pasien atau keluarga pasien
a. Dilakukan monitoring nilai HbA1c dan kadar gula darah
pasien setelah menjalani pengobatan yang telah diberikan untuk menilai
keberhasilan terapi yakni nilai HbA1C ≤ 6,5 % dan kadar gula darah setelah
makan < 140 mg/dl.
b.
Dilakukan
monitoring terhadap tekanan darah pasien
c. Pengobatan non farmakologi untuk membantu kodisi
pasien ini bisa dengan perubahan gaya hidup untuk memperbaiki pola makan dan
meningkatkan aktivitas fisiknya.
Sumber
Tambahan : https://repository.usd.ac.id/2438/2/028114130_Full.pdf
Komentar
Posting Komentar