Dengan nama Allah yang maha pengasih maha penyayang
segala puji bagi Allah tuhan seluruh alam…
Pada awalnya, saya tidak berniat untuk membuat ini. namun, hati saya terus tergugah untuk merealisasikannya. cerita ini saya kutip dari sebuah buku yang insya Allah akan terus menambah keimanan kita terhadap-Nya. Insya Allah
Sebelum itu buku ini berjudul “Affaf” yang diperuntukkan khusus untuk wanita dengan tema “Menjaga Kesucian Diri” karangan oleh Muhammad bin Riyadh al-Atsari.
Terang saja, saya adalah seorang pemula dalam hal ini dan ingin menyampaikan sebuah rangkaian ucapan terimakasih kepada beliau, walau belum meminta izin secara langsung.
shalawat dan salam tak luput tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang tidak pernah jemu menyampaikan risalah kepada seluruh umat menuju ke cahaya tauhid.
Begitu banyak kisah manusia yang hijrah ke agama Allah dan banyak lagi manusia yang telah lahir dalam keluarga islam, namun belum paham mengenai ajaran dan tuntunannya sesuaai Al-quran dan As-Sunnah. SubhanaAllah
Fakta ini datang dari salah seorang wanita yang sebelumnya berprofesi sebagai penari. Ia bercerita kepada seorang jurnalis yang menemuinya.
Seorang penari yang lebih dikenal dengan nama Halah ash-Shafi menceritakan menjauhnya ia dari dunia hiburan. Ia mengisahkan jalan tobatnya dan ketentraman batinnya yang ia temukan ketika ia kembali kerumahnya dan kehidupannya.
“Pernah suatu hari aku melakukan tarian disalah satu hotel terkenal di kota Kairo. ketika aku menari, aku merasa tak ubahnya seonggok tubuh berdaging yang bergerak tanpa makna. suatu kali aku menari dan aku merasa risih karena aku menari hampir telanjang. Aku pun menari di hadapan para lelaki dan ditengah-tengah susunan cawan.
Aku akhirnya meninggalkan tempat itu. Aku bergegas dan mengangis hingga aku tiba dikamarku dan mengenakan pakaianku kembali.
Aku ditimpa perasaan yang belum pernah aku rasakan dalam hidupku selama menari–aku telah mulai menari sejak berumur 15 tahun. Aku langsung bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat. Saat itulah pertamakalinya aku merasakan bahagia dan ketentraman yang tiada tara. Mulai hari itu aku pun mengenakan hijab meskipun banyak yang menolak dan direndahkan oleh sebagian orang. Aku pergi melaksanakan haji dan banyak menangis agar Allah berkenan mengampuniku ketika berada dimasa-masa yang gelap”
Halah akhirnya menutup kisahnya sembari menuturkan, “Halah ash-Shafi telah mati dan masa lalunya telah berkubur bersamanya. Aku sekarang adalah Sahir Abidin, Ummu Karim, seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama suami dan anak-anakku. Aku selalu ditemani air mata penyesalan atas apa yang aku habiskan dari umurku dalam keadaan jauh dari Rabbku yang telah menganugrahkan segala sesuatu untukku.
sekarang aku adalah wanita yang baru. Aku merasa tenang dan tentram setelah seebelumnya selalu ditemani kegelisahan dan kesedihan meski bergelimang kemakmuran, selalu pulang malam, dan bekerja sebagai objek hiburan.
Ia juga menambahkan, “Aku habiskan seluruh waktu bertahun-tahun untuk menjadi teman para setan yang aku tidak mengetahui apa pun selain hiburan dan menari. Dahulu aku menjalani hidup yang sangat memuakkan dan hina itu. Dahulu aku selalu gelisah. Sekarang aku merasa sebagai bayi perempuan yang baru lahir. Aku merasa berada dibawah tangan Pelindung yang selalu mengasihiku dan memberkahiku, Allah Ta’ala.”
Dari kisah tersebut diatas, begitu banyak hikmah yang diperoleh. segala sesuatu perbuatan buruk yang pernah kita lakukan Insya Allah akan terhapuskan dosa kita dan kembali suci dari kehinaan. Berikut adalah beberapa ayat dalam Al-quran yang menerangkan bahwasanya dengan mengutamakan Taubat atas dosa yang lalu, Isya Allah akan diampuni oleh-Nya. Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana.
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (QS. An Nuur: 31) (lihat Syarh Ushul min Ilmil Ushul Syaikh Al ‘Utsaimin rahimahullah, tentang pembahasan isi khutbatul hajah).
وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً
“Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’: 27)
Allah ta’ala juga berfirman,
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ
“Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana.” (QS. An Nuur: 10)
Wahai saudariku seiman dan anak cucu Adam A.S, mengapa kita masih ragu untuk hijrah. Hijrah menuju kebaikan, hijrah dengan berkerudung, hijrah dengan tidak menampakkan kaki kepada yang bukan mukhrim, hijrah dengan shalat on time, hijrah dengan puasa wajib dan sunnah, hijrah dengan selalu mengamalkan Al-quran dan As-sunnah.
Insya Allah
Sumber: Muhammad Bin Riyadh al-Atsari. 2016. Affaf “Menjaga Kesucian Diri”. Tinta Medina. Solo
Komentar
Posting Komentar